Mohd Purwadi

Jasa Pembuatan Website dan Jasa SEO Professional

FKPMR DESAK PEMERINTAH TERKAIT VIRUS CORONA

Pekanbaru, Pandemi COVID-19 menyita perhatian dan pemberitaan yang luar biasa di seluruh dunia, yakni ketakutan tertular virus corona, sehingga berpengaruh dapat meningkatnya harga kebutuhan pokok masyarakat, pada sisi lain, kurangnya kepatuhan masyarakat terhadap kebijakan pemerintah dalam penanganan penyebaran virus corona COVID-19, hal ini terlihat dari masih banyaknya kerumunan masyarakat yang sangat dikhawatirkan mempercepat penyebaran virus corona.

Ketua Forum Komunikasi Pemuka Masyarakat Riau (FKPMR), Dr Drh Chaidir ketika dihubungi Mandiripos.com (23/3/2020). Menyatakan sikap terhadap Pemerintah Riau dan Kabupaten Kota diantaranya :

  1. Tanpa perlu menunggu kebijakan nasional untuk melakukan lockdown (karantina wilayah), mendesak Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten dan Kota untuk, tidak hanya menyediakan fasilitas ruang perawatan, tapi secara tegas meminta masyarakat untuk tidak melakukan keramaian sesuai Maklumat Kapolri Nomor Mak/2/III/2020 tentang Kepatuhan Terhadap Kebijakan Pemerintah Dalam Penanganan Penyebaran Virus Corona (COVID-19).
  2. Aktif secara gencar melakukan tindakan sterilisasi (penyemprotan disinfektan) terhadap fasilitas-fasilitas umum seperti pasar, bandara, terminal bus, pelabuhan, tempat-tempat ibadah, kedai-kedai kopi/café, halte bus, area parkir, dan sebagainya.
  3. Mendesak Pemerintah Daerah Segera menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) bagi para dokter dan tenaga medis yang bertugas di fasilitas kesehatan yang menangani virus corona (Covid-19). Sebagai petugas yang berada di baris terdepan dalam pengendalian COVID-19, APD tersebut harus ditanggung oleh pemerintah, tidak ditanggung sendiri oleh dokter dan petugas medis.
  4. Melalui sosialisasi gencar petugas, masyarakat diminta mematuhi himbauan pemerintah, berada di rumah masing-masing untuk melindungi keluarganya, menjaga kebersihan dan kesehatan dengan pola hidup sehat.
  5. Meminta seluruh komponen masyarakat (pemerintah daerah, DPRD, organisasiorganisasi masyarakat, organisasi mahasiswa) untuk menjaga kondusifitas, tidak saling menyalahkan, melainkan bahu-membahu, berat sama dipikul ringan sama dijinjing dalam menangani dan mencegah meluasnya wabah tersebut.
  6. Mendesak Pemerintah (Pusat dan Daerah), mengupayakan secara maksimal memberikan bantuan ekonomi kepada rakyat yang mengalami kesulitan sebagai dampak dari musibah wabah pandemi COVID-19 dalam bentuk bantuan pangan, stimulus fiscal dan/atau bantuan tunai langsung, maupun bentuk lainnya.
  7. Mendesak Pemprov Riau dan DPRD Riau, Pemkab/Pemko dan DPRD Kabupaten/Kota di seluruh Riau harus berani menggunakan KEWENANGAN ANGGARAN yang ada untuk memprioritaskan penanganan pandemi ini, serta menggunakan sumber-sumber keuangan/dana, fasilitas, serta SDM yang ada guna menyelamatkan warga masyarakat.
  8. Diminta kepada pemerintah daerah/aparat terkait untuk memantau dan melaporkan kepada publik semua perkembangan di lapangan, serta meminimalisir kenaikan harga kebutuhan pokok masyarakat dan alat pelindung diri masyarakat.
  9. Meminta perusahaan/pengusaha untuk proaktif membantu mengatasi/melawan penyebaran wabah virus COVID-19 dengan menyediakan bantuan Alat Pelindung Diri (APD) untuk rumah sakit/puskesmas maupun dokter dan tenaga medis. Selain itu juga menyalurkan dana CSR untuk membantu meringankan beban ekonomi rakyat yang terdampak.
  10. Setelah berjuang dengan segala daya, akhirnya mengajak kita semua untuk meningkatkan ketaqwaan pada Allah SWT, bertaubat, berserah diri dan berdoa memohon pertolonganNYA agar musibah COVID-19 ini segera berlalu, karena pada hakikatnya semua ini datangnya dari Allah SWT, hanya akan dicabut dengan Rahman dan Rahim Allah SWT.

Kemudian, lanjut Chaidir, pihaknya juga Adanya kekhawatiran tidak tersedianya pelayanan kesehatan memadai yang sangat diperlukan masyarakat “sulit mendapatkannya, kalau ada, harganya sudah melambung tinggi. Chaidir berharap Segala daya upaya harus kita kerahkan secara maksimal untuk mencegah jatuhnya korban lebih banyak lagi baik di kalangan masyarakat maupun dokter dan tenaga medis professional yang terjun langsung menangani wabah ini”. Tegasnya.(rls)